Kamis, 21 Oktober 2010

Tugas Mandiri Hartono

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan satu Negara maritime terbesar di dunia yang memiliki wilayah lautan mencapai 2/3 bagian dari luas wilayah daratan, Indonesia juga merupakan Negara kepulauan (archipelagic state) yang memiliki garis pantai sepanjang 81.000 KM dan terdiri dari ± 17.500 pulau yang tersebar di sekitar garis khatulistiwa. Negara kepulauan sering juga disebut Negara maritime dimana wilayah suatu Negara maritime meliputi wilayah daratan dan wilayah perairan. Oleh karena itu Indonesia sangat membutuhkan sarana dan prasarana transportasi laut untuk mengangkut atau membawa barang dan atau penumpang dengan skala besar dari suatu tempat ke tempat lainnya. Usaha transportasi bukan hanya gerakan orang atau barang ketempat lain dengan cara dan kondisi yang statis tanpa perubahan, tetapi transportasi selalu diusahakan perbaikan dan kemajuannya sesuai dengan perkembangan peradaban dan teknologi sehingga dapat menunjang pembangunan negara secara merata. Transportasi merupakan unsur yang penting dan berfungsi sebagai urat nadi kehidupan dan perkembangan ekonomi, social, politik dan mobilitas penduduk, sehubungan dengan itu pembangunan bidang ekonomi dan bidang-bidang lainnya perlu didukung dengan pembangunan dan perbaikan dalam sektor transportasi. Alat transport modern sangat peka terhadap kecelakaan-kecelakaan yang mungkin terjadi sebagai akibat kegagalan manusia, kegagalan mesin dan strukturnya, kegagalan prosedur dan kondisi cuaca.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini memberikan pengaruh dan dorongan yang besar untuk perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang di dalam masyarakat. Untuk tujuan dalam mempertahankan dan mengembangkan perusahaan, diperlukan manajemen yang baik dan efektif agar dapat mengelola faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang harus ada dan paling penting dalam perusahaan disamping faktor-faktor produksi lainnya, karena manusia merupakan unsur inti yang dapat melaksanakan pekerjaan dan organisasi. Manusia adalah sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya perusahaan. Sekalipun perusahaan telah menggunakan tekknologi yang modern atau sistem komputerisasi tetapi sebagai penggerak manualnya tetap saja membutuhkan tenaga manusia (awak kapal).
Awak kapal adalah modal utama bagi setiap perusahaan. Sebagai modal, awak kapal perlu dikelola agar tetap merupakan modal yang produktif. Akan tetapi mengelola awak kapal bukanlah hal yang mudah, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa mendorong mereka agar tetap produktif dalam mengerjakan tugasnya masing-masing. Yaitu dengan memberikan sesuatu yang menimbulkan kepuasan dalam diri awak kapal. sehingga perusahaan dapat mempertahankan awak kapal yang memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi serta memiliki pengalaman dan potensi dalam bidang pekerjaannya. Awak kapal semacam itu merupakan mitra utama penting dan salah satu faktor penunjang keberhasilan perusahaan dalam menjalankan perusahaan.
Berkaitan dengan Standard of Training, Certification and Watchkeeping (STCW) sehingga Pemerintah Indonesia perlu menyesuaikan hal-hal yang berkaitan dengan pengujian, sertifikasi dan tugas jaga kapal. Mengingat fungsi dan sifat kapal yang sangat spesifik maka diperlukan perlakuan khusus yang berbeda dengan kapal lainnya (special different treatment). Keselarasan pemahaman antar pemangku kepentingan terhadap aspek teknis dan administrasi kapal yang sangat berbeda dengan kapal niaga sangat penting untuk mendorong pemberdayaan awak kapal. Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) mendesak pemerintah segera menerbitkan aturan tentang penempatan pelaut, baik untuk pengawakan kapal lokal maupun yang akan bekerja di luar negeri. Peraturan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya tumpang tindih dalam proses penempatan pelaut.
Selain wajib mengikuti aturan baku yang berkaitan dengan kepelautan, menurut Hanafi, peraturan juga harus mengikuti aturan internasional, sehingga pelaut akan mendapat perlindungan maksimal. Hanafi berpendapat, penempatan pelaut harus mengikuti aturan Organisasi Buruh Dunia (International Labour Organization/ILO) serta Organisasi Kemaritiman Internasional (International Maritime Organization/IMO). Aturan ILO berkaitan dengan kesejahteraan dan perlindungan pelaut. Sedangkan ketentuan IMO menyangkut teknis keselamatan pelayaran, karena sistem pengawakan kapal merupakan bagian dari kelaiklautan kapal.
Ketentuan ILO yang wajib diikuti adalah Kovensi No 87 tentang Hak Berserikat dan Konvensi No 98 tentang Hak Bernegosiasi, karena keduanya telah diratifikasi melalui undang-undang. Dari kedua konvensi ini, selain menandatangani perjanjian kerja laut (PKL), pelaut juga harus dilindungi dengan kesepakatan kerja bersama collective bargaining agreement/CBA) yang ditandatangani prinsipal/pengusaha pelayaran dan serikat pekerja pelaut serta disahkan oleh pejabat Ditjen Perhubungan Laut Dephub.
Untuk dapat mempertahankan awak kapalnya, terutama mereka yang memiliki prestasi yang tinggi. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memberikan program kesejahteraan yang akan dilaksanakan dalam perusahaan tersebut. Program kesjahteraan yang akan dilaksanakan akan dapat berupa tunjangan-tunjangan dan fasilitas pelayanan secara gratis. Dimana diharapkan dengan program ini dapat menumbuhkan suatu kepuasan yang tinggi dari awak kapal serta akan menimbulkan semangat kerja secara optimal sehingga peningkatan produktivitas kerja tercapai.
Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan mengambil judul yaitu “ANALISA HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KEPUASAN AWAK KAPAL PADA MV. PACIFIC BRONZE (AHTS) DI PACIFIC RICH FIELD MARINE PTE. LTD TAHUN 2009”
  
B.     Perumusan Masalah
1.      Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan latar belakang judul penelitian di atas, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :
a.       Kesejahteran awak kapal yang belum optimal
b.      Kepuasan awak kapal ada yang belum optimal
c.       Ketrampilan dan pengetahuan awak kapal yang terbatas
d.      Jam kerja awak kapal yang belum dipatuhi
2.      Pembatasan Masalah
Sehubungan keterbatasan waktu, dana dan teori-teori, agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan dapat diteliti, untuk itu penulis memberi batasan masalah pada : Hubungan antara kesejahteraan terhadap kepuasan awak kapal pada MV. Pacific Bronze (AHTS) di  Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd. tahun 2009.
3.      Pokok Permasalahan
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
a.       Bagaimana kesejahteran awak kapal MV. Pacific Bronze (AHTS) di  Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd.?
b.      Bagaimana kepuasan awak kapal MV. Pacific Bronze (AHTS) di  Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd. ?
c.       Bagaimana hubungan antara kesejahteraan terhadap kepuasan awak kapal pada MV. Pacific Bronze (AHTS) di Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd.?

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :
a.       Untuk mengetahui bagaimana kesejahteran awak kapal MV. Pacific Bronze (AHTS) di  Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd.
b.      Untuk mengetahui bagaimana kepuasan awak kapal MV. Pacific Bronze (AHTS) di  Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd.
c.       Mengetahui sejauh mana hubungan antara kesejahteraan terhadap kepuasan awak kapal pada MV. Pacific Bronze (AHTS) di Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd.
2.      Manfaat Penelitian
a.       Bagi Penulis
Menambah khasanah dan wawasan ilmiah bagi penulis khususnya dalam hal Sumber Daya Manusia. Disamping itu penelitian ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan akademis dalam rangka mendapat gelar Sarjana Ekonomi Tranportasi Laut program S1 di Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti Jakarta.

b.      Bagi STMT dan Masyarakat
Sebagai sumbangan pemikiran dan sumber analisis kepada para pembaca, baik di lingkungan kampus STMT Trisakti, ataupun di luar kampus dalam memahami tentang hubungan kesejahteran dan kepuasan dalam upaya penambahan referensi bagi mahasiswa dan masyarakat umum melalui perpustakaan STMT Trisakti Jakarta
c.       Bagi Perusahaan
Penelitian ini merupakan sumbangan pikiran dari penulis dalam rangka pengembangan manajemen perusahaan dan dapat dijadikan bahan masukan bagi perusahaan dalam menganalisis dan mengambil keputusan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berkenaan terhadap kepuasan pada MV. Pacific Bronze (AHTS) di  Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd.

D.    Metodologi Penelitian
1.      Metodologi Pengumpulan Data
a.    Penelitian Lapangan (Field Research)
                 Untuk memperoleh data primer melalui riset lapangan, maka penulis akan menggunakan teknik sebagai berikut :
1)   Observasi
Yaitu  dengan  melakukan  pengamatan   langsung  pada obyek  yang      diselidiki.

2)   Wawancara (Interview)
Yaitu tehnik  Pengumpulan data  dengan cara bertanya secara langsung melaui telepon,internet kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan materi yang dibahas.
3)   Angket
                     Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyampaikan daftar pertanyaan tertulis untuk meminta keterangan atau jawaban dan informasi yang dibutuhkan, dari 30 responden. Dimana populasi dalam penelitian ini adalah seluruh awak kapal pada MV. Pacific Bronze (AHTS) di  Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd. Sampel adalah  bagian dari  populasi. Adapun sampel  yang diambil adalah sedikitnya 30 orang yang dianggap dapat mewakili awak kapal di MV. Pacific Bronze (AHTS) di  Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif  dalam bentuk angket dan data kuantitatif dalam bentuk skor jawaban responden pada setiap pernyataan angket.  Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh penulis melalui kuesioner atau angket yang disebar kepada awak kapal secara acak (random). Pada penelitian ini setiap butir pernyataan responden yang bersifat kualitatif akan diubah menjadi kuantitatif dengan menggunakan Skala Likert. Jawaban pernyataan diberikan bobot nilai yang berdasarkan skala 5 (lima), di mana pada variabel X (kesejahteran) dan variabel Y (kepuasan) setiap jawaban pernyataan mempunyai nilai sebagai berikut :
Tabel I.1
Bobot Nilai Jawaban Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Singkatan
Bobot Nilai
Sangat Setuju
SS
5
Setuju
S
4
Ragu-ragu
RG
3
Tidak Setuju
TS
2
Sangat Tidak Setuju
STS
1
                                Sumber : Sugiyono, ( 2009 : 107 )
b.    Penelitian Kepustakaan (Library Research).
                 Agar skripsi ini tidak menyimpang jauh dari teori-teori yang ada dan untuk memperoleh data sekunder guna melengkapi data yang sudah tersedia, maka dalam riset kepustakaan ini penulis menggunakan beberapa literatur berupa buku-buku, majalah, jurnal, dan bahan pustaka lainnya.
2.      Metode Analisis Data
Metode analisis data  yang akan digunakan penulis dalam mengolah data adalah menggunakan perhitungan secara manual sebagai berikut  :
a.    Analisis Regresi Linier Sederhana
Y  =  a  +  bX
 
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh proporsional antara variabel kesejahteran (X) terhadap variabel kepuasan (Y). Menurut Sugiyono (2009 : 237) rumus regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :

                 Dimana :
                        X    =   Variabel bebas (kesejahteran)
                        Y    =   Variabel terikat (kepuasan)
                        a     =   Konstanta (bilangan tetap)
                        b     =   Koefisien regresi
                        n     =   Jumlah sampel
                 Adapun rumus untuk mencari nilai a dan b adalah :
b.   Analisis Koefisien Korelasi Sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya pengaruh antara variabel X (kesejahteran) dengan variabel Y (kepuasan). Menurut Sugiyono (2009 : 238) rumus koefisien korelasi atau r adalah sebagai berikut :
                 Dimana :
                        n     =   Jumlah sampel
                        r      =   Koefisien korelasi
                        X    =   Variabel bebas (kesejahteran)
                        Y    =  Variabel terikat (kepuasan)
                 Untuk  dapat memberi interpretasi terhadap kuat - lemahnya hubungan tersebut, maka penulis menggunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut ini :
Tabel I.2
Interpretasi Tingkat Hubungan X dan Y
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
                Sumber : Sugiyono, ( 2009 : 214 )
                 Dengan demikian maka nilai r dinyatakan sebagai berikut :
1)        Jika r = 1 atau mendekati 1, maka pengaruh variabel X dan variabel Y sangat kuat dan positif
2)        Jika r = -1 atau mendekati -1, maka pengaruh variabel X dan variabel Y sangat kuat tetapi negatif
3)        Jika r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada pengaruh variabel X dan variabel Y atau hubungannya sangat lemah.
c.    Analisis Koefisien Penentu ( KP )
Merupakan besarnya kontribusi atau sumbangan variabel X (kesejahteran) terhadap variabel Y (kepuasan awak kapal) dalam persentase dengan rumus sebagai berikut :
KP = r² . 100%
                 Dimana :
                        KP       = Koefisien Penentu
                        r           = Koefisien korelasi
d.   Analisis Pengujian Hipotesis
                 Digunakan untuk menguji apakah variabel X dan Y memiliki hubungan yang signifikan atau tidak, di mana rumus yang digunakan adalah dengan uji satu arah dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1)   Hipotesis awal
                     Ho: ρ = 0.           Artinya tidak ada pengaruh positif antara variabel X dengan variabel Y
                     Ha : ρ > 0.          Artinya ada pengaruh positif antara variabel X dengan variabel Y
                     Ha : ρ < 0.          Artinya ada pengaruh yang negatif antara variabel X dengan variabel Y
2)   Rumus Uji Korelasi
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Untuk menghitung nilai thitung digunakan rumus sebagai berikut :
3)   Untuk mengetahui nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada taraf kesalahan α = 0,050 dk = n – 2.
                                    0               t(α;n-2)
 




                                                                                                           

4)   Membandingkan t table dengan t hitung
a)      Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ( H1 ) ditolak, artinya hipotesis atau dugaan sementara tidak terbukti.
b)      Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha ( H1 ) diterima, artinya hipotesis atau dugaan sementara terbukti benar.

E.     Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka penulis memberikan hipotesis awal, yaitu diduga terdapat hubungan antara kesejahteraan terhadap kepuasan awak kapal pada MV. Pacific Bronze (AHTS) di  Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd.

F.     Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini secara keseluruhan disiapkan dalam lima Bab, dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I :     PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, yang meliputi identifikasi masalah, pembatasan masalah dan pokok masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, hipotesis serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II :   LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang berkenaan dengan permasalahan yang akan dibahas, yaitu teori tentang manajemen sumber daya manusia, kesejahteran dan kepuasan.

BAB III : GAMBARAN UMUM PACIFIC RICH FIELD MARINE PTE. LTD.

Dalam bab ini mengenai gambaran umum Pacific Rich Field Marine Pte. Ltd. yang berisi sejarah singkat perusahaan, organisasi dan manajemen serta kegiatan usaha operasinya.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas dan di analisis  mengenai kesejahteran awak kapal, analisis kepuasan awak kapal dan analisis hubungan antara kesejahteraan terhadap kepuasan awak kapal.

BAB V :   PENUTUP

Merupakan bab terakhir berisi kesimpulan dari seluruh analisis dan pembahasan, serta saran-saran penulis, yang disesuaikan dengan tujuan dan kegunaan penelitian yang telah ditentukan dalam bab I.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar