MANAJEMEN STRATEGI
Mata Kuliah : Seminar
Dosen : Drs Osman Arofat, MM
Kelompok VIII
Anggota :
Sandi Mulyadi
Sumaryono
Januar
Rofik Rustani
Ferie Kuswandi
Hartono
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN TRANSPOR LAUT
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR
TRISAKTI
2010
MANAJEMEN STRATEGI
1. Pengertian Manajemen Strategi
Menurut Thomas L.Wheelen – J.David Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.
.
2.Tujuan Manajemen Strategi
2.Tujuan Manajemen Strategi
- Memberikan Arah Pencapaian Tujuan Organisasi / Perusahaan
Dalam hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi / perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan. - Membantu Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak
Organisasi / perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan - Dapat Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata
Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/ berpikir mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok. - Berhubungan dengan Efisiensi dan Efektifitas
Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif
3. Proses Pengambilan keputusan Strategi
- Pengambilan keputusan yang rasional analisis, yaitu pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan semua alternatif maupun segala akibat dari pilihan yang dapat dilihatnya dan menyusun segala akibatnya tersebut dengan memperhatikan skala pilihan yang pasti dan memilih alternatif yang memberikan hasil maksimum
- Pengambilan keputusan secara intuitif emosional, yaitu pengambilan keputusan dengan menggunakan perasaan, pengalaman, pemikiran, reflektif, dan naluri dangan menggunakan proses jiwa dibawah sadar.
- Pengambilan keputusan secara perilaku politis, yaitu pengambilan keputusan dengan menggunakan sejumlah tekanan dari orang lain dan terpengaruh oleh keputusan mereka.
.
4. Definisi dan Konsep Strategi
Strategi adalah salah satu perangkat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai teori strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi.
Beberapa definisi strategi yang dikemukakan oleh pakar :
- Menurut Fred R. David (Fred R. David, 2004 : 15) Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang.
- Menurut Wheelan dan Hunger (Strategic Management and Business Policy Massachuset, 1995) Strategi merupakan program perencanaan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan memaksimalkan keunggualan bersaing dan meminimasi kelemahan
- Menurut Porter (1985) (Freddy Rangkuty, 1997) Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.
- Menurut Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977) dalam (Freddy Rangkuty, 1997) Strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep yang terkait sangat menentukan sukses tidaknya suatu strategi disusun.
Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut :
a. Distinctive Competence
Adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Menurut Day dan Wensley, Identifikasi Distinctive competence dalam suatu organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.
b. Competitive Advantage
Merupakan kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Menurut Porter ada tiga strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu : Cost Leadership, diferensiasi, dan fokus.
5. Tipe-tipe Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu : a. Strategi manajemen
Strategi manajamen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara mikro. Misalnya strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.
b. Strategi investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestiasi, dan sebagainya.
c. Strategi bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional, karena strategi berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau strategi operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
6. Tingkatan strategi
Dalam suatu manajemen strategi, perusahaan pada umumnya mempunyai 3 (tiga) tingkatan strategi, yaitu : (Freddy Rangkuti, 1997 : 10 –14)
a. Strategi korporasi
Strategi korporasi adalah strategi yang disusun dalam suatu bisnis, dimana perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distinctive competence menjadi competitive advantage. Masalah yang cukup penting dari strategi ini adalah menentukan startegi apa yang akan dikembangkan, bisnis apa yang ingin dipertahankan dan bisnis apa yang ingin dilepaskan.
b. Strategi bisnis
Strategi bisnis Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing di berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian strategi bisnis dapat ditekankan pada Strategic business Units (SBU).
Pada prinsipnya Strategic Business Units (SBU) memiliki karakteristik sebagai berikut, yaitu : menghasilkan misi dan strategi, menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi, menghasilkan produk atau jasa secara spesifik, bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas.
Strategi bisnis pada umumnya menekankan pada peningkatan margin laba dari produk dan penjualan, dan harus mengintegrasikan berbagai aktivitas fungsi, sehingga tujuan tingkat divisi dapat dicapai.
c. Strategi fungsional
Strategi fungsional ini lebih bersifat operasional karena langsung diimplementasikan oleh fungsi-fungsi manajemen yang ada dibawah tanggung jawabnya, seperti fungsi manajemen produksi / operasional, fungsi manajemen pemasaran, fungsi manajemen keuangan, fungsi manajemen sumber daya manusia.
7. Klasifikasi strategi
Strategi perusahaan dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaan yaitu :
- strategi perusahaan pada perusahaan konglomerasi yang memiliki beberapa SBU (Strategi Bisnis Unit)
- perusahaan yang hanya memiliki satu SBU yang biasa adalah perusahaan kecil
Selain itu, juga dikenal strategi perusahaan yang diklasifikasikan atas dasar tingkatan tugas antara lain adalah strategi generik (generic strategy) yang akan dijabarkan menjadi strategi utama/induk (grand strategy). Strategi induk ini selanjutnya dijabarkan menjadi strategi ditingkat fungsional perusahaan, yang sering disebut dengan strategi fungsional
Jenis-jenis strategi akan dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu kelompok strategi Integrasi, Intensif, Diversifikasi, dan Defensif. (Fred R. David, 2004 : 231-256)
a. Strategi Integrasi.
Yang termasuk dalam strategi ini adalah :
- Integrasi ke depan (forward integration)
- Integrasi ke Belakang (Backward Integration).
- Integrasi Horizontal (Horizontal Integration)
Di mana tujuan dari integrasi ke depan adalah memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Strategi Integrasi ke Belakang bertujuan untuk mencoba memiliki atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Strategi Integrasi Horizontal bertujuan untuk mencoba memiliki dan meningkatkan kendali perusahaan pesaing.
b. Strategi Intensif.
Disebut strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan. Yang termasuk dalam kategori strategi ini adalah sebagai berikut :
- Strategi Penetrasi Pasar (Market Peneration Strategy)
Strategi Penetrasi Pasar berusaha untuk mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar.
- Strategi Penetrasi Pasar (Market Peneration Strategy)
Strategi Penetrasi Pasar berusaha untuk mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. b. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy) Strategi Pengembangan Pasar terdiri dari upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah geografis baru.
- Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy).
Strategi Pengembangan Produk adalah strategi yang berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada ataupun mengembangkan yang baru. Pengembangan produk biasanya memerlukan biaya yang besar untuk penelitian dan pengembangan.
c. Strategi Diverifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi yaitu :
- Strategi Diversifikasi Konsentrasi (Concentric Diversification Strategy)
Strategi ini dilakukan dengan cara menambah produk dan jasa baru tetapi masih saling berhubungan (terkait).
- Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
Strategi ini dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang ada.
- Strategi Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification Strategy) Strategi ini dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa baru yang tidak terkait untuk para pelanggan yang baru.
d. Strategi Defensif
Strategi ini terdiri dari :
- Rasionalisasi Biaya (rentrenchment)
Rasioanalisasi Biaya (rentrenchment) terjadi jika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turn around) atau reorganisasi (reorganization), rasionalisasi biaya mungkin mengharuskan penjualan lahan dan bangunan untuk menambah uang tunai yang diperlukan, mengurangi lini produk, menutup bisnis marginal, menutup pabrik yang ketinggalan zaman, mengotomasikan proses, mengurangi jumlah karyawan, dan melaksanakan sistem pengendalian biaya.
- Divestasi
Dalam strategi ini dilaksanakan dengan cara menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut.
- Likuidasi (liquidation)
Likuidasi (liquidation) adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan.
- Joint Venture Strategy
Strategi ini merupakan strategi yang populer, yakni dimana terjadi saat dua atau lebih perusahaan membentuk suatu perusahaan temporer untuk tujuan kapitalisasi modal. Strategi ini dapat dipertimbangkan dalam hal perusahaan bertahan untuk tidak mau memikul beban-beban usahanya sendirian.
8. Kesimpulan Manajemen Strategi
1). Manajemen strategi pada intinya adalah memilih alternatif strategi yang terbaik bagi organisasi / perusahaan dalam segala hal untuk mendukung gerak usaha perusahaan.
2). Perusahaan harus melaksanakan menajemen strategi secara terus menerus dan harus fleksibel dengan tuntutan kondisi di lapangan.
1). Manajemen strategi pada intinya adalah memilih alternatif strategi yang terbaik bagi organisasi / perusahaan dalam segala hal untuk mendukung gerak usaha perusahaan.
2). Perusahaan harus melaksanakan menajemen strategi secara terus menerus dan harus fleksibel dengan tuntutan kondisi di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar