Kamis, 21 Oktober 2010

Tugas Mandiri Dewi Sartika

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern di dunia pelayaran amat sangat pesat, hingga perkembangan angkutan armada pengangkutan semakin besar, kapal sebagai sarana angkutan laut memegang peranan penting dalam memperlancar transportasi laut yang aman dan tepat guna. Namun pada hakekatnya di dalam angkutan laut terdapat tiga aspek yang sangat berkaitan erat yaitu kapal, muatan, dan pelabuhan.
Dalam menghadapi tantangan hari depan, pendidikan kelautan yang menuju kepada suatu sistem pendidikan tinggi di harapkan dapat menghasilkan pelaut yang memiliki wawasan luas di samping cakap, terampil, bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi.
Oleh karena itu  dalam sistem pendidikan tinggi kepelautan ini, calon perwira dan anak buah kapal, di bekali ilmu yang setaraf dengan pendidikan tinggi,di samping pendidikan moral mental juga di perlukan. Dengan demikian di harapkan bahwa pelaut-pelaut Indonesia yang cakap, terampil, bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi itu berilmu dan berakhlak, yang mana untuk menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik, di perlukan kecakapan khusus, yaitu kecakapan kelautan.

Yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah “ PENGARUH PELATIHAN KESELAMATAN TERHADAP KECELAKAAN DI ATAS KAPAL MT.ORACLE, HONGLAM  MARINE 2009-2010 “ Pengetahuan dasar umum mengenai hal-hal apa saja dalam menjalankan tugas rutin maupun khusus sesuai dengan kompetisis seorang mualim sebagai perwira navigasi di atas kapal. Perlu di ketahui pula bahwa teori yang yang di dapat di bangku perkuliahan tidak cukup apabila tidak di dukung dengan praktek dan pengalaman langsung di kapal. Oleh karena itu sesuai kurikulum pendidikan yang berlaku selain Mualim atau anak buah kapal yang cakap, terampil, bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi, kelak ia siap berkompetisi dalam dunia kerja. Sehingga harus dibekali dengan pendidikan dan pelatihan  secara intensif  yang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh IMO (International Maritime Organization) dan di samping dari pada itu diperlukan pula ketelitian, kepekaan, dan kedisiplinan yang tinggi untuk menghindari kecelakaan pada waktu bekerja, karena kecelakaan kerja di laut di samping mengakibatkan kerugian mental & material berupa terganggunya operasional kerja juga dapat berakibat fatal pada hilangnya nyawa seseorang.
Dalam Internasional Convention on Standart of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarer (STCW) 1978 yang mulai diberlakukan tahun 1984, konvensi yang dihasilkan oleh Marine safety Committee (MSC) yang merupakan komite yang dibentuk oleh IMO yang khusus untuk menangani masalah teknik dan pekerjaan administrasi  yang telah mengeluarkan suatu persyaratan bagi pelaut agar dibekali pengetahuan yang cukup tentang alat-alat keselamatan, sertifikasi terhadap nakhoda (master), perwira (officers), dan awak kapal (crews), termasuk pengawasan di atas kapal, untuk itu awak kapal wajib mengikuti pelatihan-pelatihan keselamatan. Di setiap perusahaan pelayaran khususnya kapal tanker sangat peduli dan mementingkan keselamatan pekerja dan lingkungannya, dalam  meningkatkan mutu pelayanannya dan menciptakan rasa aman maka penerimaan calon awak kapal khususnya kapal tanker yang melayani penjualan bahan bakar minyak yang nantinya  memiliki peranan penting dalam mensuplai kebutuhan minyak dari kapal-kapal, untuk itu diperlukan keahlian dan keterampilan khusus karena aktivitas kapal dalam  melayani area dikategorikan dalam jenis kegiatan yang berbahaya. Banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi di atas kapal menurut  Batti (dasar-dasar peraturan keselamatan pelayaran dan pencegahan pencemaran dari kapal. 1998:70) 80% kecelakaan di atas kapal disebabkan karena kesalahan dan kelalaian manusianya (Human error) selebihnya disebabkan keadaan alam, dan faktor-faktor lainnya. Fenomena ini menunjukkan betapa mutu dari SDM (Sumber Daya Manusia ) yang bekerja di atas kapal sangat minim. Namun berdasar  dari banyaknya kasus yang terjadi sangat menunjukkan ketidakterampilan dan kedisiplinan dalam mematuhi aturan dan sistem  prosedur  dalam mematuhi aturan kerja, kurangnya pengetahuan dan  keabaian, bahkan kelalaian  dari awak  kapal itu sendiri. Hal inilah yang menjadi titik awal tentang pentingnya  pelatihan keselamatan di atas kapal, karena tampa disadari  ketidak acuan  awak kapal dalam menaati peraturan-peraturan keselamatan kerja di atas kapal merupakan  awal dari ketidakdisiplinan yang nantinya berujung pada kecelakaan di samping dari kelayakan alat-alat keselamatan termasuk perawatan dan pemeliharaan terhadap alat-alat tersebut, di tambah faktor di luar kendali manusia itu sendiri seperti cuaca yang buruk, alur pelayaran sempit, rute pelayaran jarak pendek yang meminimkan waktu latihan keselamatan dan masih banyak lagi.
Guna meyakinkan semua pihak yang berkepentingan dalam instansi yang terkait bahwa semua aturan telah di jalankan  dengan benar  maka setiap kapal , dalam 3 bulan sekali akan diadakan internal  audit dan akan dilanjutkan dengan external audit dari surveyor yang ditunjuk oleh pihak yang berwenang. Namun dalam hal ini dapat juga diperiksa oleh Port State Control (PSC) diseluruh pelabuhan-pelabuhan  Indonesia maupun negara-negara lain yang sudah meratifikasi Internasional  Safety Management (ISM) Code. Tujuannya untuk meyakinkan dan memastikan kapal tersebut sudah melaksanakan ISM Code dengan sebenarnya atau belum, pengecekan ini berkisar pada document kapal, konstruksi kapal, alat-alat dan sarana keselamatan yang ada di atas kapal, juga keterampilan-keterampilan tiap awak kapal sesuai dengan bidang dan tingkatan, serta jabatannya di atas kapal. ISM Code itu sendiri adalah suatu kode internasional yang bertujuan untuk memastikan kapal dioperasikan dengan layak dan benar untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal, penumpang, muatan dan pencemaran lingkungan sekitarnya.
Berdasar  uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk  skripsi  dengan  judul :
“ PENGARUH PELATIHAN  KESELAMATAN  TERHADAP KECELAKAAN DI  ATAS KAPAL  MT.ORACLE, HONGLAM  MARINE PTE.LTD 2009-2010 “

B. Rumusan Masalah.
     1. Identifikasi Masalah.
          Berdasar latar belakang masalah di atas dapat di susun  identifikasi masalah yang timbul sebagai berikut :
a)        Sistem yang kurang jelas yang menjamin rasa aman baik awak kapal dan lingkungan sekitarnya.
b)        Kurangnya pengetahuan dan kesadaran awak kapal tentang pentingnya pelatihan keselamatan.
c)        Kurangnya disiplin awak  kapal mentaati peraturan keselamatan kerja di atas kapal MT.ORACLE dan berujung pada kecelakaan kerja.
d)       Rute pelayaran jarak pendek yang meminimkan waktu pelatihan keselamatan.
e)        Kurangnya perawatan dan pemeliharaan terhadap alat-alat keselamatan.
f)         Apakah kurang efektifnya pelatihan keselamatan yang telah dilaksanakan.
g)        Masih seringnya terjadi kecelakaan di atas kapal MT.ORACLE

     2. Pembatasan Masalah.
          Oleh karena luasnya permasalahan dan agar masalahnya tidak melebar  jauh , maka sebagai batasan dalam penulisan skripsi ini hanya akan membahas tentang Hubungan pengaruh pelatihan keselamatan terhadap kecelakaan di atas kapal MT.ORACLE,HONGLAM MARINE Pte.Ltd Periode Tahun 2009-2010
     3. Pokok  Permasalahan.                                                            
    Dari pengalaman dan pengamatan penulis selama bekerja di atas kapal tersebut baik langsung maupun tidak langsung , penulis ingin mengetahui dan mempelajari lebih lanjut  dan obyektif  tentang :
a)        Bagaimanakah pelaksanaan pelatihan keselamatan di atas kapal Bagaimanakah tingkat kecelakaan yang terjadi di atas kapal MT.ORACLE.HONGLAM  MARINE Pte.Ltd.
b)        Apakah ada hubungan yang signifikan antara pelatihan keselamatan terhadap kecelakaan di atas kapal MT.ORACLE, HONGLAM MARINE Pte.Ltd.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitihan.
 1. Tujuan Penelitian.
a)        Untuk mengetahui pelatihan keselamatan yang dilaksanakan di atas kapal MT.ORACLE,HONGLAM  MARINE Pte.Ltd.
b)        Untuk mengetahui tingkat kecelakaan di atas kapal MT.ORACLE.HONGLAM MARINE Pte.Ltd.
c)        Untuk mengetahui hubungan pelatihan keselamatan dengan kecelakaan di kapal MT.ORACLE.HONGLAM MARINE Pte.Ltd.
2. Manfaat Penelitian.
a)  Bagi penulis.
Diharapkan tentunya akan menambah wawasan dan pengetahuan serta memahami lebih lanjut tentang sumber daya manusia, khususnya masalah pelatihan keselamatan dan kecelakaan di atas kapal MT.ORACLE, dan sebagai salah satu syarat kelulusan untuk program S1 di Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti   Jakarta.
b. Bagi STMT TRISAKTI.
Sebagai bahan informasi tambahan yang berkaitan dengan pelatihan keselamatan dan kecelakaan di atas kapal MT.ORACLE, sebagai data dokumentasi  pada perpusatakaan.

c) Bagi perusahaan.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atau input sebagai pengambilan keputusan dan kebijakan dimasa yang akan datang tentang pentingnya keselamatan di laut terutama pada kapal MT.ORACLE, HONGLAM  MARINE Pte.Ltd
D. Metedologi Penelitian.
1. Metode Pengumpulan  data.
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka penulis menitik beratkan pengumpulan data dari sumber :
a. Penelitian lapangan  (field research)
Adalah penelitian yang dilakukan dengan cara peninjauan langsung pada objek di lapangan baik di atas kapal MT.ORACLE, maupun kantor manajemen dari perusahaan HONGLAM MARINE Pte.Ltd itu sendiri, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data, dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini. Adapun cara yang dilaksanakan dalam pengumpulan data ini adalah :
1)  Wawancara ( Interview )
Yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan materi yang dibahas.
2)  Pengamatan ( observasi )
Yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung di lapangan terhadap kegiatan perusahaan yang menjadi objek penelitian.
b. Penelitian kepustakaan dan pencarian data dari internet ( Library research and browsing )
Yaitu penelitian dengan cara pengumpulan data yang mendukung untuk penelitian ini diambil dari buku-buku referensi ilmiah, literatur-literatur dan data-data yang  ada di internet yang tentunya masih berhubungan erat dengan masalah yang dibahas.
2. Populasi dan Sampel.
a. Populasi.
Yang dimaksud dengan populasi adalah jumlah keseluruhan data atau objek yang tersedia dari tahun ketahun dalam hal ini jumlah pelatihan keselamatan yang telah dilaksanakan dan jumlah kecelakaan diseluruh armada perusahaan HONGLAM MARINE Pte.Ltd,selama kapal tersebut beroperasi

b. Sampel.
Sampel adalah bagian dari populasi yang betul-betul representatif untuk diteliti sehingga di peroleh suatu kesimpulan yang dapat diberlakukan untuk populasi, maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dari keseluruhan populasi yang ada pada kapal  MT.ORACLE perusahaan HONGLAM MARINE Pte.Ltd selama 1 tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2010.




E. Hipotesis.
Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis “Diduga terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara pelaksanaan pelatihan keselamatan dengan kecelakaan yang terjadi di atas kapal MT.ORACLE perusahaan HONGLAM MARINE Pte.Ltd. Semakin sering dilakukan pelatihan-pelatihan keselamatan, maka diduga angka kecelakaan akan semakin menurun.
F. Sistematika Penulisan.
Sistematika penulisan skripsi ini untuk memudahkan pembaca supaya dapat mengerti tentang uraian dan analisis permasalahan yang dibahas, dibagi dalam 5 bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yang mana keseluruhan materi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan.
BAB  I    : PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang masalah.  Perumusan masalah yang meliputi pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II    : LANDASAN TEORI
            Menguraikan teori yang berkaitan dengan judul skripsi secara deduktif dari teori yang berlingkup luas hingga keteori yang akan digunakan untuk menganalisis permasalahan, judul skripsi haruslah menggambarkan variabel penelitian yang memiliki teori, sehingga memudahkan untuk menganalisis, setiap bentuk rujukan, terutama kutipan-kutipan haruslah jelas menyebutkan sumbernya, dan kutipan harus menggunakan body-note.
BAB III  :  GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN HONGLAM MARINE      
                    Pte.Ltd
                 Dalam bab ini menguraikan  secara singkat tentang sejarah HONGLAM MARINE Pte.Ltd, Organisasi, dan Manajemen serta perkembangan dan kegiatan usaha perusahaan.
BAB IV :  ANALIYSIS DAN PEMBAHASAN
  Dalam bab ini yang dibahas adalah masalah-masalah yang diungkapkan dalam perumusan masalah. Jumlah sub dari bab ini sangat bergantung pada tujuan penelitian dan ruang lingkup pembahasannya. Berdasarkan hal tersebut maka dalam sub ini masalah dengan teori dan yang telah dipilih dan tujuan yang di tentukan sebelumya.

BAB V  :  PENUTUP
                Merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan diambil dari bab IV yaitu analisis dan pembahasan, sedangkan saran disesuaikan dengan pembahasan dari perumusan masalah dan hasil pemecahan / solusi pada analisis dan pembahasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar