Sabtu, 16 Oktober 2010

Tugas Kelompok VII Seminar ( Aswad, Muhammad Yunus, Atik Pandin dan David Nayan

TUGAS KELOMPOK VII
PROPOSAL
ANALISIS HUBUNGAN VOLUME CARGO BOOKING TERHADAP FREKUENSI PENGIRIMAN MUATAN DALAM NEGERI TUJUAN ACEH PADA PT GEO TRANS MANDIRI TANJUNG PRIOK JAKARTA TAHUN 2009

BAB I    :  PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
   Pada era globalisasi abad ke - 21, jarak antar suatu negara dengan negara lain dan jarak antara suatu.wilayah dengan wilayah lain bisa dapat ditempuh dalam waktu singkat apabila menggunakan jasa transportasi yang baik. Oleh karena itu jasa transportasi juga memiliki peranan yang sangat penting dalam lalu lintas perdagangan dunia. Jasa ini tidak mengenal batas-batas geografis, tidak terbatas daerah-daerah perkotaan ataupun di daerah-daerah pedalaman dan negara-negara maju atau negara-negara berkembang.
Salah satu usaha jasa transportasi yang mendukung kegiatan perdagangan antar suatu negara ke suatu negara lain maupun dari suatu wilayah ke wilayah lain adalah dengan adanya usaha pelayaran niaga (shipping business atau commercial shipping). Pelayaran niaga memegang peranan di dalam perdagangan terutama di dalam perdagangan internasional. Faktor ini disebabkan karena berdasarkan statistik bagi negara-negara maritim barang ekspor dan barang impor lebih kurang 70% dari komoditi melalui jasa angkatan laut. Bagi negara-negara non maritim atau negara kontinental sebagian besar barang dagangan diangkut menggunakan alat angkutan darat dan angkutan udara. Negara-negara bukan maritim masih banyak menggunakan kapal laut dalam mengangkut barang-barang dagangan terutama bagi barang-barang dalam jumlah besar.
Biaya angkut jika dibandingkan dengan alat angkut lain lebih rendah. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka angkutan laut memegang peranan penting dalam ekonomi nasional maupun internasional.
Salah satu peruasahaan freight forwarding nasional di Indonesia yang layak beroperasi secara internasional dan mampu bersaing dengan perusahaan freight forwarding lainnya baik perusahaan freight forwarding nasional maupun perusahaan freight forwarding asing adalah PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta yang melakukan kegiatan yang saling berkaitan yaitu transportation, warehousing, packaging, custom clearance, cargo handling, cargo agent, trucking, dan sebaginya.
Atas dasar itulah PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta juga memperhatikan operasional pengiriman muatan pada kegiatan usahanya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan industri serta persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan perusahaan freight forwarding dalam hal melayani para konsumen yang selama ini sudah mempercayai PT Geo Trans Mandiri sebagai mitra kerja yang baik terhadap konsumen yang baru. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul “ANALISIS HUBUNGAN VOLUME CARGO BOOKING TERHADAP FREKUENSI PENGIRIMAN MUATAN DALAM NEGERI TUJUAN ACEH PADA PT GEO TRANS MANDIRI TANJUNG PRIOK JAKARTA TAHUN 2009”.
2.      Identifikasi Masalah
a.   Proses pengiriman muatan yang tersendat.
b.   Jadual (schedule) kedatangan kapal yang terlambat.
c.   Kinerja bongkar muat terlambat karena alat yang rusak.
d.   Adanya muatan yang rusak.
3.      Batasan Masalah
penelitian ini dibatasi hanya pada volume cargo booking tujuan Aceh dalam kaitannya dengan jumlah frekuensi pengiriman barang melalui perusahaan  PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta Tahun 2009.
4.      Pokok Masalah
1.      Bagaimana hubungan perkembangan volume cargo booking tujuan Aceh PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta ?
2.      Bagaimana hubungan perkembangan frekuensi pengiriman muatan dalam negeri (domestik) tujuan Aceh yang dilakukan oleh PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok ?
3.      Bagaimana hubungan volume cargo booking dengan frekuensi pengiriman muatan dalam negeri (domestik) tujuan Aceh PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta ?
5.   Manfaat Penelitian
a.   Bagi Penulis
1)      Untuk menambah wawasan traansportasi melalui angkutan laut yang dilaksaanaakan oleh shipping company secara profesional, khususnya mengenai hubungan langsung volume cargo booking terhadap frekuensi pengiriman muatan dalam negeri (domestik)
2)      Sebagai bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan teori yang sudah didapat pada dunia kerja secara nyata.
b.      Bagi Perusahan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi perusahan dalam penentuan kebijakan khususnya mengenai pengiriman muatan.
c.   Bagi Lembaga (STMT)
Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai dokumen-dokumen pelengkap perpustakaan STMT TRISAKTI.
5.      Tujuan Penelitian
a.   Untuk mengetahui perkembangan volume cargo booking tujuan Aceh pada PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta
b.   Untuk mengetahui perkembangan frekuensi pengiriman muatan tujuan Aceh yang dilakukan oleh PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta.
c.   Untuk mengetahui hubungan volume cargo booking dengan frekuensi pengiriman muatan dalam negeri tujuan Aceh pada PT Geo Trans Mandiri.  
BAB II   :  KAJIAN TEORITIK
A.  Pengertian Volume
Berikut ini adalah pengertian volume menurut para ahli dibidangnya di definisikan sebagai berikut :
            Menurut Suichan (1996 : 498) :
            “Volume adalah isi atau besarnya benda dalam ruang”.
            Menurut Gouzali (1996 : 348) :
“Volume adalah istilah yang digunakan dalam perhitungan kapasitas atau kemampuan penyimpanan”.
            Menurut Djoko (2003 : 387) :
“Volume of freight adalah pengenaan biaya pengangkutan yang dipakai berdasarkan volume barang”.
            Menurut Asad (1992 : 389) :
“Volume adalah ruang yang diisi oleh sesuatu benda yang ditunjukkan dengan ukuran kubikasi (m³)”.
            Menurut Onong (1989 : 388) :
            “Volume adalah derajat keras lemahnya suara secara relatif.”
      Menurut Winardi (1992 : 500) :
“Volume perniagaan adalah jumlah benda - benda yang dibeli dan dijual sebelum jangka waktu tertentu biasanya sebulan”.
Berdasarkan definisi-definisi mengenai volume diatas maka kesimpulan dari volume adalah isi atau banyaknya jumlah dari suatu benda atau zat yang dapat dimuat dalam wadahnya.
B.  Muatan
1.      Pengertian Muatan (Cargo)
Muatan dalam dunia transportasi merupakan suatu objek pengangkutan dengan menggunakan moda transportasi darat, laut maupun udara.  Karena dengan adanya jasa mengangkut muatan,  maka perusahaan yang beroperasi di bidang jasa pengangkutan akan memperoleh hasil atau pendapatan yang akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
      Menurut Djoko (2003 : 60) :
Cargo adalah barang dagangan yang ditransportasikan; semua bentuk barang perdagangan atau komoditi yang diangkut atau dikirimkan melalui udara,  laut atau darat”.
      Menurut Asad ( 1992 : 55 ) :
Cargo adalah barang-barang yang diangkut melalui kapal laut atau kapal udara dengan memmberikan pembayaran sebagai balas jasa”.
      Menurut Mulyanto ( 1997 : 33 ) :
Cargo adalah barang kiriman yang akan dikirim ke suatu negara dengan menggunakan sarana angkutan udara, darat, maupun laut”.
      Menurut Sudjatmiko ( 1995 : 64 ) :
Muatan kapal atau cargo adalah segala macam barang dan barang dagangan (good and merchandise) yang diserahkan kepada pengangkut untuk diangkut dengan kapal guna diserahkan kepada orang atau badan hukum di pelabuhan tujuannya.
Pengiriman muatan merupakan penghasilan suatu usaha pelayaran maka perusahaan pelayaran selalu menjalankan berbagai usaha untuk meningkatkan pengiriman muatan sebanyak-banyaknya di pihak lain efisiensi dan penyelenggaraan bongkar muat ditingkatkan supaya barang dapat dimuat dan dibongkar dengan cepat, kerusakan barang dapat dihindari atau diminimalkan serta biaya angkut diusahakan dapat lebih murah agar dapat mengangkut muatan lebih banyak diangkut. Sesuai dengan sifat, bila muatan diangkut dengan kapal maka dalam pemadatan muatan di Palka (untuk beberapa jenis muatan) harus dipisah agar muatan tersebut tidak rusak.
Sebagai contoh, Kopra dapat berkeringat di dalam perjalanan dan mempunyai kutu-kutu yang dapat merusak tembakau sehingga kopra dapat dikategorikan sebagai jenis muatan yang kotor dan berbau.  Semen termasuk muatan kotor karena akan mencemarkan atau mengotorkan muatan yang lain.  Sebaliknya, Televisi atau barang elektronika dalam kardus merupakan muatan yang bersih.  Bensin dan mesiu merupakan muatan berbahaya karena setiap waktu dapat terbakar atau meledak.
Menurut Suyono (2003 : 262) secara umum muatan kapal laut dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a)      Muatan kering
b)      Muatan basah
c)      Muatan bersih
d)      Muatan kotor
e)      Muatan berbau
f)        Muatan peka
g)      Muatan berbahaya
h)      Muatan yang didinginkan atau dibekukan.
   2.      Jenis Kelompok Muatan dan Sifat Muatan
Menurut Koleangan (2004 : 1 dan 2) bahwa muatan terdiri dari jenis / kelompok muatan (cargo groupage) yang dikategorikan sebagai berikut :

A.     Jenis Kelompok Muatan (Cargo groupage)
1)   Muatan kering  (Dry cargo)
 Contoh : Benang tenun, beras dalam karung, tekstil, dsb.
2)      Muatan cair (Liquid cargo)
            Contoh : Bensin, bensol, api gas, minyak tanah, solar, karet / latex., minyak  makan,  minyak kelapa sawit, oli.
3)      Muatan gas (Gasses)
Contoh : Gas bakar.
4)      Muatan didinginkan (Refrigerater cargo)
 Contoh : Daging, ikan, telur, sayuran, buah-buahan.
5)      Muatan hewan hidup (Life stock)
Contoh : Sapi, kuda, domba, gajah, harimau, singa, ayam, burung.
6)      Muatan segar (Fresh cargo)
Contoh : Ikan, daging, buah – buahan, sayur, dll.
B) Selanjutnya Koleangan (2004 : 2) menyatakan tentang sifat muatan      (Characteristic cargo) adalah sebagai berikut :
a.       Muatan mahal atau bernilai tinggi (Ad valorem cargo)
Contoh : Emas, intan, permata.
b.   Muatan mudah busuk (Perishable cargo)
Contoh : Bahan makanan, daging, ikan.
c.   Muatan berat (Heavy cargo)
d.   Muatan berbahaya (Dangerous cargo)
Contoh : (Exsplosive) barang-barang yang mudah meledak, (Dangerous  gases) gas-gas berbahaya, (Impleamable liquid) cairan yang mudah menyala, radio aktif, (Poisonous substances) bahan-bahan yang beracun, (Impleamable solid) bahan padat / kering yang mudah menyala, barang-barang yang dapat beroksidasi dan berorganise, (Corrosives) bahan-bahan yang dapat merusak.
C.  Pengertian Pemesanan (Booking)
1.      Pengertian Pemesanan
Istilah booking sama artinya dengan pemesanan, dimana di dalam penulisan skripsi ini pengertian booking adalah banyaknya jumlah pemesanan jasa untuk mengirimkan muatan di dalam periode tertentu.
Berikut ini adalah pengertian pemesanan menurut para ahli dibidangnya sebagai berikut :
      Menurut Gouzali (1996 : 31) :
“Pemesanan adalah penerimaan pesanan dari pelanggan terhadap suatu produk. Lanjutan dari pemesanan adalah pengiriman produk sampai ketangan pemesan dengan selamat”.
      Menurut Edwin dan Chris (1999 : 1) :
Pemesanan dalam arti umum adalah perjanjian pemesanan tempat antara 2 (dua) pihak atau lebih, perjanjian pemesanan tempat tersebut dapat berupa perjanjian atas pemesanan suatu ruangan, kamar, tempat duduk dan lainnya, pada waktu tertentu dan disertai dengan produk jasanya. Produk jasa yang dimaksud adalah jasa yang ditawarkan pada perjanjian pemesanan tempat tersebut, seperti pada perusahaan penerbangan atau perusahaan pelayaran adalah perpindahan manusia atau benda dari satu titik (kota) ketitik (kota) lainnya.
      Menurut Agus (1999 : 30) :
Pemesanan adalah keseluruhan proses kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan inventory atau persediaan tempat pendistribusian produk dan catatan keseluruhan transaksi pemesanan tempat baik untuk penumpang maupun barang (cargo).
      Menurut Abdurracman (1978 : 906) :
  Pemesanan adalah :
1.      Dalam kitab Undang-Undang, ialah menyediakan atau menyisihkan untuk diri suatu hak atau privelesa, bahwa hal ini menunjukkan suatu hak atas kenikmatan sesuatu di kemudian hari.
2.      Pada umumnya, ialah sesuatu yang disisihkan, atau sesuatu yang disediakan, seperti pemesanan atas ruangan atau tempat duduk di kereta api, kapal laut, maupun pesawat terbang, atau suatu pemesanan waktu atas suatu mesin.
      Menurut Irfan (2000 : 2) :
“Pemesanan adalah pemesanan tempat atau akomodasi dalam dinas-dinas penerbangan termasuk fasilitas-fasilitas yang disediakan”.
      Menurut Djoko (2003 : 50) :
Booking adalah pemesanan tempat kepada perusahaan pengangkutan untuk pengangkutan barang”.
      Menurut Abbas (1993 : 15) permintaan jasa transportasi didasarkan pada :
a.       Pertumbuhan penduduk
b.      Pembangunan wilayah dan daerah
c.       Perdagangan Ekspor / impor
d.      Industrialisasi.
Sedangkan penawaran jasa transportasi didasarkan pada :
a.       Peralatan yang digunakan
b.      Kapasitas yang tersedia
c.       Kondisi armada yang dipakai
d.      Produksi jasa yang dapat diserahkan pada perusahaan
e.       Sistem pembiayaan dan pengoperasian angkutan
Berdasarkan definisi-definisi mengenai pemesanan diatas maka kesimpulan dari pemesanan adalah suatu perjanjian pemesanan yang dilakukan oleh 2 (dua) pihak atau lebih yaitu pemberi dan pemakai jasa dan atau barang untuk memenuhi kebutuhannya dalam mengusahakan barang dan atau jasa tersebut sehingga dapat digunakan. Perjanjian pemesanan tersebut dapat berupa atas pemesanan ruangan, tempat duduk, kamar dan lainnya pada periode waktu tertentu.
Pada transportasi tempat adalah space yang digunakan untuk pengangkutan orang / barang. Sedangkan yang dimaksud dengan volume cargo booking adalah banyaknya  jumlah muatan yang akan diangkut dalam suatu periode waktu tertentu yang dihitung berdasarkan ton atau kilogram. Volume cargo booking akan meningkat apabila  jasa atas pengiriman muatan dilakukan sesuai dengan keinginan konsumen.
2.   Sistem Penanganan Pemesanan
Dalam pelayaran niaga proses pengapalan muatan dimulai pada saat shipper membukukan muatannya pada pengangkut dengan cara memesan tempat atau “booking space”. Pemesanan ini dapat dilakukan dengan tertulis atau melalui telepon. Untuk memesan tempat muatan dibuat dengan cara mengirimkan shipping instruction (SI), yaitu perintah pengiriman atau pengapalan barang yang harus dibuat oleh shipper atau eksportir, melalui faksimili. Dimana SI tersebut harus diserahkan shipper sebelum atau paling lambat pada saat penyerahan muatan carrier.
      Tugas pemesanan :
a)      Memberitahukan jadual keberangkatan kapal.
b)      Melayani segala permintaan pelanggan.
c)      Membantu maksimal mungkin agar pelanggan tidak kecewa.
d)      Memberitahu kepada konsumen secepatnya bila jadual yang diinginkan telah habis dipesan.
                  Fungsi pemesanan :
a.       memperhitungkan jumlah pemesanan terhadap satu jadual.
b.      Melaksanakan penyedian space yang diminta bagian penjualan perwakilan-perwakilan lain.

D.  Pengertian Frekuensi

      Adapun yang dimaksud dengan frekuensi didalam penulisan skripsi ini adalah aktivitas jasa pengiriman muatan (cargo) untuk tujuan dalam negeri. Untuk mengetahui tingkat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan freight forwarding  PT  Geo Trans Mandiri Tanjung Priok di dalam suatu periode tertentu dapat di lihat dari jumlah frekuensi pengirimannya.  Para pengirim (shipper) banyak yang menggunakan jasa perusahaan freight forwarding yang mempunyai frekuensi jasa pengiriman mingguan yang tinggi dibandingkan dengan frekuensi pengiriman yang hanya satu kali dalam seminggu. Sehingga para pengirim (shipper) bisa menentukan pilihan waktu berangkat, sesuai dengan jadual keberangkatan kapal ke daerah yang dituju.  Berikut ini adalah pengertian frekuensi menurut para ahli didefinisikan sebagai berikut :
      Menurut Onong (1996 : 164) :
“Frekuensi adalah kekerapan terjadinya sesuatu dalam waktu-waktu tertentu”.
      Menurut Nasution (1996 : 164) :
“Frekuensi Penerbangan adalah jumlah penerbangan dari tempat asal ke tempat tujuan dalam kurun waktu tertentu”.
      Menurut Kotler dan Armstrong (1992 : 179) :
“Frekuensi adalah banyak kali rata-rata orang di dalam pasar sasaran terekspose pada suatu pesan iklan selama suatu kurun waktu tertentu”.
      Menurut Muhammad Ali (1996 : 267) :
      “Frekuensi adalah kekerapan atau jarang kekerapanya”.
      Menurut Suherman (1993 : 83) :
“Frekuensi penerbangan adalah jumlah beberapa kali yang dilakukan oleh suatu airlines atau pesawat terbang dalam menghubungkan dari satu titik ke titik lainnya”.
Berdasarkan definisi-definisi mengenai frekuensi di atas maka kesimpulan dari frekuensi di dalam dunia transportasi adalah jumlah beberapa kali suatu shipping lines atau airlines melakukan penerbangan atau pelayaran dari tempat asal ke tempat tujuan dalam kurun waktu tertentu.
E.   Pengertian Dalam Negeri (Domestik) Dan Pelayaran Dalam Negeri
      1.         Pengertian Dalam Negeri (Domestik)
                  Menurut Santoso Dan Hanif (2000 : 262) :
      “Domestik adalah meliputi seluruh tanah air atau bangsa, nasional,   kebangsaan”.
                  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2001 : 775) :
“Domestik adalah bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri”.
Berdasarkan definisi - definisi mengenai dalam negeri (domestik) di atas, maka kesimpulan dari dalam negeri adalah daerah di dalam sebuah negara yang meliputi tanah, laut, udara serta segala aspek yang terdapat didalamnya.
      2.         Pengertian Pelayaran Dalam Negeri
Berikut ini adalah pengertian pelayaran dalam negeri (domestik / interinsuler) menurut para ahli dibidangnya dan berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang penyelenggaraan dan pengusahaan angkatan laut.
      Menurut Koleangan (2004 : 2) :
Pelayaran domestik adalah pelayaran yang dimiliki serta dikelola oleh suatu negara dalam melayani trayek atau jaringan pelayaran di dalam wilayah teritorial negara tersebut baik pelayaran menyusuri pantai (coastal Shipping) atau pelayaran antar pulau atau yang lazim disebut “domestic Shipping“.
      Menurut Radiks (1994 : 40) :Pelayaran dalam negeri / nusantara adalah pelayaran untuk melakukan usaha pengangkutan antar pelabuhan Indonesia tanpa memandang jurusan yang ditempuh satu dan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan PP RI No. 17 Tahun 1988 Tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Kota.“Pelayaran dalam negeri merupakan kegiatan angkutan laut antar pelabuhan di Indonesia yang di berlakukan secara tetap dan teratur, dengan menggunakan semua jenis kapal”.
     Menurut Abbas (1995 : 3)
Pelayaran dalam negeri adalah pelayaran yang dimiliki serta di kelola oleh suatu negara dalam melayani trayek atau jaringan pelayaran di dalam wilayah teritorial negara tersebut baik pelayaran menyusuri pantai atau pelayaran antar pulau.
Berdasarkan definisi-definisi mengenai pelayaran dalam negeri diatas maka kesimpulan dari pelayaran dalam negeri adalah pelayaran yang dimiliki serta di kelola oleh suatu negara untuk melakukan usaha pengangkutan antar pelabuhan tanpa memandang jurusan yang ditempuh baik dalam wilayah teritorial negara tersebut baik pelayaran menyusuri pantai atau pelayaran antar pula sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tersebut.
F.   Pengertian Penyerahan (Delivery)
Berikut ini adalah pengertian penyerahan (delivery) menurut para ahli dibidangnya didefinisikan sebagai berikut :
   Menurut Suyono (2003 : 247) :
Delivery adalah penyerahan muatan yang merupakan kegiatan menyerahkan barang dari dan ke wilayah pelabuhan”.
      Menurut Sutiyar et.al (1994 : 152) :
Delivery adalah penyerahan muatan kepada yang berhak di pelabuhan tujuan”.
      Menurut Asad (1992 : 109) :
Delivery adalah tindakan penyerahan barang-barang yang dimiliki berdasarkan nota kepada pihak lain”.
      Menurut Diklat PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia Jakarta (2001 : 1) :
Delivery adalah suatu kegiatan penyerahan barang yang berlangsung di sisi lambung kapal atau di lapangan penumpukan dan dapat juga dilaksanakan di area lapangan tertutup (gudang)”.
      Menurut Djoko (2003 : 109) :
Delivery adalah kegiatan pengalihan kepemilikan fisik suatu barang ; seperti pengalihan kepemilikan dari pengirim ke perusahaan pengangkutan,  dari perusahaan pengangkutan yang satu ke perusahaan pengangkutan yang lain,  atau dari perusahaan pengangkutan ke penerima barang.
      Menurut Gouzali (1996 : 74) :
Delivery adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pemasaran,  yaitu penyerahan setiap produk yang sudah dibeli oleh pelanggan.  Penyerahan ini bisa dilakukan di tempat pembelian, atau diantar sampai ke rumah pelanggan tergantung pada perjanjian antara kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli.
Berdasarkan definisi - definisi mengenai penyerahan (delivery) di atas maka penulis berpendapat bahwa penyerahan (delivery) adalah suatu kegiatan penyerahan barang kepada yang berhak menerima di pelabuhan tujuan sesuai perjanjian-perjanjian yang telah disepakati.
G.  Analisis Hubungan Volume Cargo Booking Dengan Frekuensi Pengiriman
Volume cargo booking adalah banyaknya jumlah muatan yang didaftarkan untuk diangkut atau dikirim oleh perusahaan pada periode tertentu, yang dihitung dalam ton atau kilogram.Sedangkan Frekuensi pengiriman merupakan banyaknya aktivitas pengiriman muatan yang dilakukan perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu yang dihitung dengan jumlah keberangkatan..
Dalam menganalisis hubungan volume cargo booking dapat mempengaruhi naik dan turunnya frekuensi pengiriman apabila perusahaan dapat melaksanakan kegiatan pengiriman muatan beberapa kali dalam suatu periode dengan baik dan efisien maka secara otomatis ada harapan permintaan akan jasa pengiriman muatan yang dihasilkan akan meningkat dan akan menaikkan frekuensi di dalam perusahaan tersebut.
Sebagai contoh bila suatu perusahaan freight forwarding mempunyai frekuensi pengiriman dua kali dalam seminggu untuk tujuan tertentu, maka shipper yang tidak dapat mengirimkan barangnya pada kesempatan pertama dengan alasan produksi pabrik, maka shipper tersebut dapat menggunakan kesempatan pengiriman kedua dalam minggu yang sama dan tidak perlu menunggu satu minggu berikutnya. Sebaliknya apabila perusahaan freight forwarding hanya melakukan frekuensi pengiriman satu kali dalam seminggu untuk tujuan tertentu, maka apabila shipper terlewat jadual pengiriman yang dilakukan oleh perusahaan freight forwarding, menyebabkan shipper tersebut harus menunggu satu minggu mendatang dan hal ini dapat menganggu pelayanan yang diberikan perusahaan freight forwarding terhadap konsumen.
BAB III :  METODE PENELITIAN
1.   Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang berupa data volume cargo booking dan frekuensi pengiriman muatan dalam negeri dan tujuan Aceh, sedangkan untuk sumber data diperoleh berdasarkan dokumen realisasi muatan domestik perusahaan dalam bentuk jumlah volume cargo booking dan frekuensi pengiriman muatan domestik tujuan Aceh, data telah tersedia di perusahaan.
2.   Populasi dan Sampel
a.   Populasi merupakan objek dalam keseluruhan, dimana objek yang dimaksud adalah data mengenai volume cargo booking dan frekuensi pengiriman tujuan Aceh pada PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta.
b.   Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel dari data dalam penelitian ini adalah volume cargo booking dan frekuensi pengiriman muatan domestik pada Divisi Traffic PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta Tahun 2009.
3.   Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil pembahasan dari suatu permasalahan diperlukan data dan fakta yang objektif. Adapun metode pengumpulan data untuk skripsi ini, sebagai berikut :
a.   Riset Kepustakaan (Library Research)
Dalam Riset Kepustakaan penulis mengumpulkan serta melengkapi data dan informasi yang diperlukan menggunakan beberapa literatur, teks book, serta dokumen-dokumen yang ada dan berhubungan dengan masalah yang diteliti di PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta.
b.   Penelitian Lapangan (Field Research)
Mengumpulkan data yang diperlukan secara langsung dengan cara:
1)   Wawancara
Yaitu teknik untuk mendapatkan data melalui wawancara langsung dengan karyawan PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta.
2)   Observasi
Penulis melakukan penelitian langsung di lapangan pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta.
4.   Metode Analisis Data
Analisis dalam penelitian skripsi ini dilakukan dengan teknik analisis data yang mencari hubungan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). variabel bebas disini adalah volume cargo booking sedangkan variabel terikatnya adalah frekuensi pengiriman muatan domestik,
pada PT Geo Trans Mandiri Tanjung Priok Jakarta. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah dengan melakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :
a.   Analisis Regresi Linear Sederhana
Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan yang akan terjadi antara variabel X (volume cargo booking), dan variabel Y (frekuensi pengiriman muatan dalam negeri).
   b.   Analisis Koefisien Korelasi (r)
               Digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel X  (volume cargo booking) dan variabel Y (frekuensi pengiriman muatan dalam negeri).
         Rumusnya :
                                       n. (∑XY) – (∑X) (∑Y)
         r  =        
                                      
        
                              Keterangan :
                              r  =  Koefisien korelasi
                              X = Volume cargo booking
                              Y = Frekuensi pengiriman muatan dalam negeri
                              n =  Jumlah tahun
                              Batasan r  =  -1 ≤  r + 1
1)      Jika r = 0 atau mendekati 0,  berarti hubungan antara X dan Y adalah lemah atau tidak ada hubungannya.
2)      Jika r = 1 atau mendekati +1, maka hubungan antara X dan Y adalah sangat kuat dan positif.
3)      Jika r  = -1 maka hubungan antara X dan Y adalah sangat kuat dan negatif.
c)   Koefisien Penentu ( Kp = r2 )
Digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X (volume cargo booking) terhadap varibel Y (frekuensi pengiriman muatan).
                  Rumus Kp = r2 x 100%
d)   Uji Hipotesis
Digunakan untuk mengetahui hubungan signifikan atau tidaknya koefisien korelasi. Uji satu arah :
               1.      Ho : ρ = 0; Hi : ρ > 0
               2.      thitung  =
                                     
                              Keterangan :
                        Ho =           Hipotesis awal
                        Hi  =          Hipotesis alternatif
1.Jika thitung < dimana α = 0,05 : d.f = n - 2 Ho diterima Hi ditolak, maka hubungan tidak signifikan.
2.Jika thitung > ttabel dimana α = 0,05 : d.f = n -2 Ho ditolak Hi diterima, maka hubungan signifikan.
5.   Uji Hipotesis
         Berdasarkan permasalahan diatas, penulis merumuskan maka hipotesis pada penelitian ini adalah “diduga terdapat hubungan (korelasi) yang kuat (erat) dan positif antara volume cargo booking dengan frekuensi pengiriman muatan dalam negeri”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar