Senin, 18 Oktober 2010

Tugas Mandiri Agung Robby S

PROPOSAL
“ANALISIS HUBUNGAN PELAYANAN KAPAL DENGAN KINERJA OPERASIONAL MT. BUDI JASA PADA GLOBAL CARRIER SDN.BHD MALAYSIA TAHUN 2009”.
AGUNG ROBBY SASONO
244 309 084
BAB I : PENDAHULUAN
1.         Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan dituntut agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja, efisiensi, kualitas produk maupun pengembangannya. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan berbagai potensi yang dapat digerakkan menuju sasaran yang telah ditetapkan, serta memperhatikan unsur manajemen yang terdiri dari unsur tenaga kerja, metode kerja, material atau bahan-bahan, mesin-mesin, pasar dan uang. Dari semua unsur tersebut, unsur tenaga kerja yaitu ABK merupakan unsur utama bagi perusahaan.
Sektor transportasi dalam fungsinya sebagai unsur penunjang dan perangsang memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan, baik dibidang ekonomi, politik, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan. Selain itu peranan transportasi sangat penting dalam pembangunan wilayah, khususnya Indonesia, Jakarta yang menuntut penyediaan jasa transportasi kian meningkat baik darat, laut dan udara dalam jumlah maupun mutunya, kalau tidak transportasi laut misalnya akan kehilangan pangsa dan beralih ke jenis transportasi lain seperti transportasi udara dan transportasi darat, demikian juga sebaliknya.
Kapal merupakan sarana angkutan yang penting di negara kepulauan seperti negara Indonesia, Jakarta untuk hubungan antar pulau atau antar negara, karena kapal dianggap sebagai sarana transportasi yang sangat memegang peranan penting. Kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan transportasi elah membawa dampak yang positif dalam hubungan antar bangsa khususnya dalam hubungan ekonomi international. Perkembangan lain yang telah memperpendek jarak ini adalah perombakan dan pembaharuan dalam sektor transportasi. Kontainerisasi dalam bidang angkutan laut telah merombak strategi dan struktur armada angkutan kapal-kapal tradisional. Begitu pula kemajuan dalam dunia penerbangan, kereta api dan jalan raya telah mendorong mobilitas barangdan penumpang dari satu negara ke negara lain diseluruh dunia. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam bidang informasi dan trasnportasi telah mempermudah hubungan antar bangsa baik yang menyangkut bidang sosial budaya mauoun bidang ekonomi internasional.
Dalam melaksanakan pengantaran barang perusahaan tidak mengerjakan sendiri seluruh tugas yang menjadi kewajibannya. Sebagian dari tugas itu, lazim diserahkan pada badan usaha lain. Salah satu diantaranya adalah usaha jasa transportasi atau Freight Forwarder, yang bertujuan mewakili tugas pengirim barang ataupun mewakili tugas penerima barang yang diperlukan untuk terlaksananya pengirim barang baik melalui darat, laut maupun udara.
Dalam perusahaan ada bagian/divisi pelayanan transportasi, yang bertugas sebagai armada dalam pengangkutan barang baik itu barang eksport maupun barang impor. Perusahaan biasanya memiliki sendiri armada angkutannya, namun tidak menutup kemungkinan bila perusahaan tersebut menyewa atau menyerahkan semua urusan transportasi kepada pihak ketiga. Faktor tersebut ditentukan oleh tingkat layanan dan biaya dari kedua pilihan.
Bagian/divisi pelayanan transportasi bertanggung jawab langsung atas tersedianya dan terjaminnya kendaraan yang akan digunakan sebagai sarana pengangkut untuk memperlancar barang yang akan dikirim. Tersedianya armada angkutan tersebut diusahakan harus sesuai dengan kebutuhan/permintaan  dan harus siap dipabrik/gudang pada saat stuffing dalam waktu yang ditentukan. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk memberikan kepuasaan terhadap pemakai. Dalam pelaksanaannya, banyak faktor-faktor yang bisa mempengaruhi jalannya kegiatan operasional pelayanan transportasi baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor-faktor tersebut dapat berdampak positif terhadap jalannya perusahaan tetepi juga dapat berdampak negatif.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik menganalisis masalah pelayanan kapal dengan kinerja dalam suatu penelitian yang berjudul: “ANALISIS HUBUNGAN PELAYANAN KAPAL DENGAN KINERJA OPERASIONAL MT. BUDI JASA PADA GLOBAL CARRIER SDN.BHD MALAYSIA TAHUN 2009”.

 

2.         Identifikasi Masalah
Penulis mengindentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut :
a.    Terbatasnya kegiatan pelayanan kapal di Global Carrier Sdn. Bhd Malaysia.
b.   Rendahnya kinerja operasional
c.    Belum meningkatnya kinerja operasional di Global Carrier Sdn. Bhd Malaysia
d.   Pelayanan kapal belum maksimal
e.    Pelayanan kapal belum sepenuhnya memaksimalkan perusahaan
f.     Kinerja operasional belum sesuai dengan yang diharapkan
3.         Pembatasan Masalah
Pembahasan di batasi pada hubungan antara pelayanan kapal dengan kinerja operasional MT. Budi Jasa pada Global Carrier Sdn. Bhd. Malaysia Tahun 2009.

4.         Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.      Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui bagaimana pelayanan kapal di Global Carrier Sdn. Bhd Malaysia Tahun 2009.
b.      Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kinerja operasional MT. Budi Jasa pada Global Carrier Sdn. Bhd  Malaysia Tahun 2009.
c.       Untuk menganalisis sejauh mana hubungan antara pelayanan kapal dengan kinerja operasional MT. Budi Jasa pada Global Carrier Sdn. Bhd Malaysia Tahun 2009.
2.      Manfaat Penelitian
a.       Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan penulis tentang pelayanan kapal dengan kinerja operasional MT. Budi Jasa pada Global Carrier Sdn. Bhd Malaysia Tahun 2009.
b.      Untuk Perusahaan
Penelitian ini merupakan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan di dalam menentukan langkah-langkah kebijakan atau tindak lanjut pengelolaan pelayanan kapal dengan kinerja operasional MT. Budi Jasa.
c.       Bagi STMT Trisakti dan Masyarakat Umum
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam rangka penelitian sejenis khususnya di bidang kemaritiman pada masa yang akan datang.





BAB II . LANDASAN TEORI
Pengertian produktivitas
         Banyak  negara mengakui bahwa produktivitas adalah kunci menuju kemakmuran karena makin tinggi produktivitas , makin banyak barang dan jasa yang akan dihasilkan, karena produktivitas menjadikan proses produksi menjadi makin ekonomis dan biaya persatuan yang lebih murah. Semua itu berati bahwa produktivitas mendatangkan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan serta memperbaiki martabat suatu bangsa.
                . Pengertian produktivitas secara umum tidak jauh berbeda antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lain. Akan tetapi produktivitas memiliki  banyak aspek seperti :  produktivitas tenaga kerja, produktivitas bahan baku dan produktivitas sumber daya. Produktivitas merupakan tujuan dari setiap organisasi manapun. Dengan produktivitas perusahaan dapat memaksimalkan keuntungannya sehingga dapat mempertahankan keberadaan perusahaan.
                  Pengertian produktivitas yang dikemukaan oleh beberapa pakar adalah sebagai berikut:
         Prodiktivitas menurut Sinungan (1992: 7) yang mengutip dari konfrensi Oslo,1984, menyatakan bahwa produktivitas adalah:
         “Suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk meyediakan lebih banyak barang dan jasa atau lebih banyak manusia,dengan menggunakan sumber-sumber riil yang semakin sedikit”.
                  Menurut J. ravianto (1988: 85) produktivitas adalah:
         “Ilmu yang berlandasakan pendekatan multi disiplin, melibatkan semua usaha, kecakapan, keahlian, modal, teknologi, manajemen informasi, energi dan sumber-sumber daya lain, secara terpadu untuk membuahkan perbaikan –perbaikan yang memadai demi meningkatkan mutu kehidupan manusia”.
                  Produktivitas adalah  suatu ukuran sampai sejauh mana sumber-sumber daya disertakan dan dipadukan dalam organisai dan digunakan untuk mencapai seperangkat hasil yang  baik. Dalam pengertian ynag sederhana produktuivitas diartiakan sebagai hubungan antara output yang dihasilkan dari sistem dengan  input yang di gunakan output tersebut pada suatu waktu tertentu.
                  Sedangkann menurut Simanjuntak (1995:30) definsi produktivitas tenaga kerja adalah:
                  “Perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan)per satuan waktu”.
                  Faktor-faktor yang mempengaruhi pruduktivitas tenaga kerja perusahaan menurut Simanjuntak (1995:30) dapat di golongkan pada tiga kelompok, yaitu:
            a.      Yang menyangkut kualitas dam kemampuan fisik tenaga kerja yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja dan sikap mental dari tenaga kerja itu sendiri.
            b.   Sarana pendukung yang dikelompokan pada dua golongan yaitu ynag menyangkut lingkungan kerja dan yang menyangkut kesejahteraan tenaga kerja yang tercermin dalam sistem pengupahan dan jaminan sosial serta jaminan kelangsungan kerja.
            c.   Supra sarana, seperti kebijakan pemerintah, hubungan industrial dan manajemen perusahaan itu sendiri. 
                        Masing-masing faktor tersebut dapat saling mempengaruhi serta secaraLangsung  dan atau  tidak  langsung  mempengaruhi penyediaan tenaga kerja. Oleh karena itu penyediaan  tenaga kerja  merupakan  jumlah usaha atau jasa kerja yang tersedia dalam masyarakat untuk menghasilkan barang dan jasayang ditentukan oleh jumlah dan kualitas tenaga kerja.
      Pada hakekatnya filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatakan mutu kehidupan konsep produktivitas dapat diukur melalui beberapa hal antara lain melalui tenaga kerja dan kemampuan manajerial

   C.     Pengukuran Dan Peningkatan Produktivitas   
            Tenaga kerja dinilai produktif jika tenaga kerja tersebut mampu menghasilkan keluaran yang lebih banyak dari tenaga kerja lain untuk satuan waktu yang sama, dengan kata lain dapat dintakan bahwa seorang kerja menunjukkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi bila mampu menghasilkan produktivitas yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan dalam satuan waktu yang lebih singkat.
      Berbagai penjelasan mengenai pengukuran dan peningkatan produktivitas menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Pengukuran produktivitas menurut Sedarmayanti (2001:65) adalah :
“Produktivitas individu dapat dinilai dari apa yang dilakuakn oleh individu tersebut dalam kerjanya. Dengan kata lain, produktivitas diukure dari bagaiman sesorang melakukan pekerjaannya atau untuk kerja (job performance)”.
Pengukuran produktivitas menurut pengertian Sukanto (1997:140 ) adalah :
“Pengukuran produktivitas merupakan cara terbaik untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperbaiki standar hidup tenaga kerjanya”.
      Untuk mempertahankan atau meningkatan produktivitas, banyak perusahaan yang telah mengembangkan program-program peningkatan produktivitas ada beberapa hal penting yang pada umumnya harus diikuti perusahaan agar program peningkatan produktivitas berhasil, yaitu pengukuran produktivitas, komitmen perusahaan, dan umpan balik atas hasil-hasil yang di capai.
      Menurut Handoko (1997:213) langkah-langkah untuk mencapai peningkatan produktivitas sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan adalah sebagai berikut :
1)      Mengembangkan ukuran – ukuran produktivitas pada seluruh tingkat organisasi.
2)      Menetapkan tujuan – tujuan peningkatan produktivitas dalam kontek ukuran-ukuran yang ditetapkan.
3)      Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan-tujuan.
4)      Mengukur hasil-hasil.
      Menurut Sukanto (1997:13) peningkatan produktivitas berarti meningkatkan proses produksi, yang artinya:
“peningkatan produksi berarti perbandingan yang membaik antara jumlah sumber daya yang dipergunakan (masukan)dengan jumlah barang-barang dan jasa yang diproduksikan (keluaran)”.
      Berdasarkan pengertian dan penjelasan diatas jelaslah bahwa pengukuran produktivitas merupakan langkah pertam dalam faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dan memilih faktor-faktor peningkatan yang sesuai dengan situasi tertentu.

D.        Pengertian Tenaga Kerja Bongkar Muat   
            Dalam suatu perusahaan, faktor tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya, karena tenaga kerja yang menggerakkan jalannya perusahaan agar efektif dan efisien.  Setiap perusahaan tidak boleh meremehkan tenaga kerja dan manajemen sumber daya manusia karena keduanya mempunyai peranan penting bagi perusahaan dalam mengembangkan tenaga kerja baik dari segi jumlah maupun jenis tenaga kerja tersebut.
      Pengertian Tenaga kerja menurut Tilaar (1997:7) adalah:
“Potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal dalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan potensi nyat secara fisik dan non fisik”.
Sedangkan pengertian tenaga kerja yang tertera didalam Undang-undang pokok ketenaga kerjaan No. 14 (1969:bab 1, pasal 1) adalah:
“Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat”.
Pengertian tenaga kerja menurut Soekidjo (1998:16) adalah:
“Potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya”.
      Dengan demikian pembangunan sumber daya manusia akan memberikan sumbangan yang cukup besar pada pembangunan ekonomi, melalui proses produksi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pendapatan yang meningkat. Dalam hal ini pembinaan tenaga kerja merupakan peningkatan kemampuan efektivitas tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan.
         Berikut ini adalah pengertian tenaga kerja bongkar muat menurut Suyono (2003:219) adalah :
      “Tenaga kerja bongkar muat  adalah  semua  tenaga  kerja yang            terdaftar pada pelabuhan setempat yang melakukan pekerjaan          bongkar muat barang dipelabuhan”.
      Beradasarkan definisi–definisi diatas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa setiap manusia ditentukan oleh daya pikir dan fisiknya. SDM menjadi unsur paling utama, tanpa peran aktif sumber daya manusia tenaga kerja tidak berarti apa-apa. Pendidikan dan pelatihan yang terarah dapat meningkatkan  kemampuan tenaga kerja untuk menjadikan manajemen perusahan menjadi lebih baik.

 

BAB III : Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini sangat diperlukan dukungan data yang obyektif. Berdasarkan perumusan masalah yang penulis tuangkan pada bagian sebelum ini ada tiga metode yang dipakai penulis dalam mengumpulkan data yaitu:
1.      Jenis Dan Sumber Data
            Di dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif  dengan memberikan uraian-uraian. Jenis data yang digunakan adalah  data kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Maksudnya dengan memberikan kuesioner  kemudian diangkakan mengenai pelayanan kapal dan kinerja operasional MT. Budi Jasa.
2.      Populasi dan sampel
a.       Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti yaitu ABK MT. Budi Jasa
b.      Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dapat mewakili yaitu 30 anak buah kapal MT. Budi Jasa.
3.   Teknik Pengumpulan Data
a.       Penelitian Lapangan (field research)
Penelitian ini diperlukan untuk memperoleh data primer yang diperlukan melalui cara : Observasi (pengamatan).  Observasi (pengamatan) adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap perusahaan yang menjadi objek penelitian.
b.      Penelitian Kepustakaan (library research)
Perolehan data sekunder dilakukan dengan mempelajari literatur, diktat kuliah dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
c.       Daftar Pertanyaan (Quesioner)
Yaitu tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan kepada para responden, dimana penulis membuat dan menyiapkan daftar pertanyaan untuk dijawab, penulis mengutamakan metode  quesioner ini yang akan digunakan dalam pembahasan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar